Pagi-pagi benar kami bangun, segera packing dan naik kereta dari Milan menuju Roma (lagi-lagi dengan Trenitalia). Tiba di Roma, kami check in di hotel Welcome Piram. Jaraknya tergolong jauh dari stasiun dibandingkan hotel-hotel kami sebelumnya. Tapi ok lah.. walking distance koq. Mungkin karena uda kecapean aja di hari-hari terakhir berasanya lebih jauh.
Beres urusan hotel, kami naik bus HOHO (hop on hop off) untuk keliling Roma. Dengan EUR 17, kami bisa naik dan turun di objek-objek wisata di Roma sesuka hati mulai dari Colloseum, Trevi Fountain hingga Bassilica St Pietro (Vatikan). Waktu paling lama kami habiskan di dekat Trevi Fountain karena dekat situ ada beberapa objek wisata lain seperti Spanish Step tempat alun-alun kota pusat keramaian kota Roma. Selain itu juga ada Via Del Corso yang lagi-lagi adalah tempat belanja.
Seharian cukup sih ya kelilingin Roma hingga malam hari. Esok harinya jam 12 siang kami sudah menuju bandara Roma untuk kembali ke Jakarta via Doha.
Tips untuk melakukan tax refund di bandara Roma:
- Berbeda dengan beberapa bandara lain dimana proses tax refund dilakukan sebelum check in, di Roma, kita harus check in dulu dan memperoleh boarding pass dari airline untuk bisa mengurus tax refund.
- Setelah check in, kita harus bilang ke petugas bahwa kita perlu koper kita untuk mengurus tax refund, jadi setelah di tagged bagage-nya oleh airline, kita baru bisa menuju custom.
- Di custom, kita bawa boarding pass, paspor, dokumen tax refund dari airline dan tagged luggage kita untuk menunjukkan barang belanjaan kita jika diminta. Oh ya, gak boleh dipakai dulu ya barang2nya.
- Setelah dari custom, di samping custom ada meja global blue, premiere tax sama satu lagi saya lupa untuk pengurusan tax refund via kartu kredit. Nah, saya sedikit trauma soal yang satu ini karena teman-teman saya kebanyakan gagal tax refund via kartu kredit. Jadi, saya mau ngotot ngambil cash aja. Ceritanya, untuk ngambil tax refund Global Blue dalam bentuk cash adanya di GATE H sedangkan boarding room untuk pesawat Qatar saya adanya di GATE G. Jadi, bagian informasi bilang kemungkinan besar saya gak bisa dapetin tax refund saya dalam bentuk cash.
- Beres dari custom, saya kembali ke petugas airline untuk taroh bagage saya. Sebetulnya di samping custom disediain tempat buat masukkin bagage kita, tapi saya takut bagage saya gak nyampe jakarta, jadi saya prefer kembali ke tempat taroh bagage di tempat check in airline. Gak perlu antri lagi, cukup bilang ama petugasnya aja kita mau taroh bagage. Toh sudah di-tag juga
- Nah, perjuangan belum berakhir, beres urusan bagage, kita akan masuk ke area gate2 dengan melewati berbagai pemeriksaan seperti biasa. Saya usaha masuk ke gate H, kebetulan petugas imigrasi gak ngeh saya harusnya di gate G. Pas dia uda terlanjur ngecap, dia realize bahwa gate saya harusnya di gate G tapi uda terlanjur ngecap. Jadi dengan sedikit ngomel2 dia kasih saya lewat gate H tapi nanti ke gate G-nya gak bisa balik lagi, kudu naik shuttle bus.
- Jadilah saya berhasil masuk gate H dan ngurus tax refund saya secara cash dan selanjutnya menuju gate G dengan shuttle bus.
Demikian cerita indah saya di Eropa. Baru pulang, tapi rasanya mau balik lagi.. beautiful memories.
Blog yang menarik, mengingatkan saya akan Castel Santangelo di Roma, yang juga dijuluki ‘Kue Perkawinan’ oleh penduduk lokal karena bentuknya yang menyerupai kue.
BalasHapusSaya mencoba menulis blog tentang hal ini, semoga anda juga suka di https://stenote-berkata.blogspot.com/2021/11/roma-di-castel-santangelo.html.