Hari ketiga perjalanan kami dimulai dengan kerek2 koper ke Dam Square. Niatnya sih mau kerek2 koper hingga Amsterdam Central. Tapi baru beberapa langkah keluar hotel, ada taxi berhenti dan menawarkan kami untuk mengantarkan ke Amsterdam Central Station. Deal di harga EUR 7, supir taxi ganteng tersebut segera mengangkat koper kami dan meluncur ke Amsterdam Central Station. Tiba di Amsterdam Central Station bagian belakang (karena supir yang baik hati ini menawarkan untuk mengantar hingga depan platform keberangkatan ke Paris), argo taxi sudah lebih dari EUR 7, namun Pak Supir Taxi bilang: "7 EURO enough, I already promise it will cost 7 EURO". Thank God and thank to you Mr driver.
3 jam 17 menit perjalanan kami hingga akhirnya tiba di Paris Gare Du Nord. Begitu sampe, aura Eropa langsung berubah. Banyaknya imigran kulit hitam membuat kota ini tidak terlalu nyaman terutama di stasiun-stasiun metro. Tidak lama setelah kami datang terdengar teriakan dari ibu-ibu yang kecopetan. Oh man.. Pernah sekali saya lagi kutak katik mesin pembelian tiket, terdengar suara pengemis dari belakang : Heyy... it's not right!.. dia pun menghampiri kami. Kami segera kaburrrrr....
Tapiiiii trust me, Paris tidak seseram yang dibaca di blog2 yang menakutkan. Paris cukup nyaman buat saya sih ya... Hotel kami dekat dengan Gare du Nord di Ibis. Review-nya bisa dibaca disini: http://puputravel.blogspot.co.id/2016/04/review-hotel-di-eropa-sebelum-mulai.html
Tiba di Paris sekitar jam 11.30 dan beres urusan check in hotel, kami segera kembali ke stasiun untuk membeli tiket metro. Kami membeli tiket 1 carnet (isi 10 tiket T+) di tourist information seharga EUR 15.5. Keesokan harinya saya baru tau ternyata beli tiket di mesin lebih murah 1 carnet = EUR 14.1. Karena 1 carnet isi 10 tiket, saya bisa share tiket T+ ini bareng nyokap. Tiket T+ juga berlaku untuk bus. Kami segera naik metro menuju gereja Notredame, Arc de Triomphe, Champ Ellyse, museum Louvre untuk sekedar berfoto-foto. Maklum, kami berdua bukan penggemar museum. Dekat museum Louvre ada toko bernama Benlux. Toko ini selalu dikunjungi oleh tour-tour Indonesia sehingga terdapat mbak-mbak yang bisa bahasa Indonesia. Harga jual toko ini juga lebih murah dari Galleries Lafayette. Saya tahu toko ini karena pernah kesini sebelumnya dengan tour. Nah, dari mbak-mbak inilah saya tau di belakang tokonya ada restoran bernama Higuma yang sangat enak dan cocok untuk lidah Indonesia. Higuma merupakan resto perpaduan China, Korea dan Jepang. Ramennya enakkkk... Tapi lagi-lagi tidak halal ya..
Di Benlux kami tidak belanja apa2 karena akan mengunjungi factory outlet di La Valle keesokan harinya. Dari Benlux, kami menuju Galleries Lafayette untuk cek-cek harga dan cuci mata saja. Malamnya, kami pergi ke menara Eiffel yang tersohor untuk foto2 dan nutella crepes yang legendaris. Oh ya, saya juga membeli maccaron yang katanya enak di dekat Louvre dan di Galleries Lafayette. Ceritanya mau nyobain macaron beda toko. Enak sih dua2nya yaaaa...
Cape window shopping dan foto2 kami pulang kembali ke hotel dekat stasiun Gare du Nord. Keesokan paginya, kami menuju Eiffel tower untuk naik ke summit alias puncaknya. Tiket juga saya beli via online. Sekitar jam 11.30 kami turun dari menara untuk menuju ke La Valle, surga belanja. Harga barang-barang yang sudah kami lihat di Benlux dan Galleries Lafayette kami borong di La Valle dengan harga diskon sebesar 30% - 70%. Longchamp, Michael Kors, Furla dll.. haizz lengkap dhe..
Selesai ngeborong, kami masih kembali ke Galleries Lafayette untuk membeli produk Tory Burch yang gak ada di factory outlet di La Valle. Setelah capek poollll... kami pun kembali ke hotel untuk siap-siap berangkat keesokan harinya ke Luzern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar