Rabu, 20 April 2016

Perjalanan Menuju Amsterdam dengan Qatar Airways

Hola.. hari yang dinanti akhirnya tiba. Saya dan nyokap akan segera terbang ke Amsterdam menggunakan Qatar Airways. Sebelumnya saya transit di Kuala Lumpur menggunakan Lion Air. Karena nyokap juga belom pernah ke Kuala Lumpur, saya sengaja mencari penerbangan di pagi hari. Ada 2 alasan di baliknya. Pertama untuk jaga-jaga kalau terjadi keterlambatan pada penerbangan ini. Kedua pengen jalan-jalan singkat di Kuala Lumpur.  

Begitu mendarat, kami segera turun ke bawah mencari aerobus dengan tujuan KL Sentral. Setelah tiket dibeli, jam 1.30 siang kami meluncur ke KL Sentral. Tiba di KL Sentral, hal pertama yang dilakukan adalah mencari loker penitipan koper. Saya dan nyokap membawa 2 koper besar, 1 koper kecil di kabin jadi wajib hukumnya untuk menitipkan koper sebelum jalan. Penitipan koper di KL Sentral terletak di pojokan hall. Harga loker untuk seharian yang dapat menampung 2 koper besar + 1 koper kabin adalah ukuran large dengan harga RM 20. 

Beres urusan koper, kami segera meluncur ke Bukit Bintang menggunakan monorail untuk mengisi perut yang keroncongan. Puas keliling2 di Bukit Bintang, kami naik bas Go KL Green Line (gratis) menuju Twin Tower. Cara liat line-nya ada di bagian depan bus ada tulisan jalan-jalan. Nah, ada tulisan Green Line berarti rute Bukit Bintang - KLCC dan  sebaliknya.





Puas foto-foto di KLCC, kami segera kembali ke KL sentral menggunakan MRT. Oh ya, pembelian tiket monorail dan MRT kami lakukan menggunakan mesin dengan tanya2 ke orang di depan antrian.

Jam 17.30 kami sudah tiba di KL sentral  dan membeli tiket KLIA express untuk ke KLIA. Ingat ya bukan ke KLIA 2 tapi ke KLIA karena pesawat Qatar adanya di KLIA.

Pesawat Qatar sangat nyaman, buat saya sih gak ada bedanya dengan Emirates. Malah urusan perut, saya lebih cocok dengan Qatar. Tiba di bandara Hamad International, kami harus berjalan jauh menuju area tengah tempat layar-layar keberangkatan berada. Ciri khas bandara ini adalah boneka teddy bear yang sangat besar yang ditaroh di tengah2 aula. Oh ya, waktu saya 2x mengunjungi bandara ini, mereka sedang melakukan uji coba kereta kecil yang menghubungkan area kedatangan dan keberangkatan. Karena letak antara tempat kedatangan dan keberangkatan sangat jauh. Namun, selama masih uji coba, mereka menggunakan sejenis mobil-mobil golf untuk mengantar dan menjemput orang-orang yang keletihan maupun 'disable' dari satu tempat ke tempat lain.



Bandara Hamad Doha sangat nyaman. Banyak area pertokoan seperti halnya di Dubai. Selain itu juga tersedia Man Quiet Room, Woman Quiet Room dan Family Quiet room dimana di dalamnya tersedia tempat rebahan/ tempat duduk tiduran untuk penumpang dengan long transit seperti saya. Jika man dan family quiet room tertutup dengan pintu kaca tembus pandang, woman quiet room tertutup rapat sehingga tidak bisa dilihat dari luar. Banyak sekali orang tidur di dalam ruangan2 ini. Hampir 9 jam transit tidak terlalu terasa karena fasilitas yang tersedia di bandara ini. Ada tempat main anak dan tempat minum keran yang tersedia di setiap luar toilet.

Setelah 9 jam menunggu, akhirnya pesawat yang menerbangkan kami ke Amsterdam siap dan taraaaa.... tibalah kami di Schipol Airport Amsterdam. Yey... here we come Amsterdam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar