Minggu, 09 Oktober 2016

Sehari di Hunter Valley

Awalnya Hunter Valley sungguh bukan tujuan liburan kami. Kami lebih ingin menyusuri sisi lain dari Sydney tapi bukan Hunter Valley. Tujuan ini bahkan agak dipaksakan oleh kakak ipar saya yang terus menerus mempromosikan Hunter Valley hingga akhirnya dengan terpaksa juga kami iyakan.

Namun, kami sedikit pun tidak menyesal bahkan bersyukur kami mengikuti saran dari kakak ipar. Ngapain aja di Hunter Valley?

  1. Sebel Kirkton. Di tempat ini, kami menikmati buffet breakfast kemudian main di belakang hotel ini untuk menikmati pemandangan padang rumput yang sangat menenangkan hati.
  2. Cheese & wine tasting. Disini kami melakukan wine & cheese tasting lagi-lagi dengan pemandangan yang sangat menyejukkan mata dan hawa pegunungan yang super segar.
  3. Huntervalley Zoo. Mirip seperti Featherdale wildpark, disini kita bisa berinteraksi dengan binatang khas Australia seperti koala, kangoroo, wombat, Tasmanian devil dengan bebas dan juga bisa berfoto dengan bebas pula
  4. Sabor. Tempat ini semacam dessert house yang high class, perlu reservasi sebelumnya karena antrian penuh. Cobalah flame brownies package with wine. Sempurna.
 Try it.. you will never regret..
 

Surga Dunia di New Zealand

Ini liburan kedua saya ke New Zealand. Kepuasannya menurun? sama sekali tidak, malah bertambah-tambah dan tambah. Saya bertekad mengunjungi New Zealand untuk ketiga kalinya suatu hari nanti bersama anak-anak tercinta.

3 Oktober 2016
Pagi ini jam 9.30 pesawat Qantas membawa kami ke surga dunia di Queenstown. Karena perbedaan waktu, kami baru tiba di Queenstown pukul 2.30 sore. Seperti sebelumnya, pesawat Qantas sangat nyaman dan ontime. Seperti biasanya juga, begitu tiba di airport, kami berburu SIM card untuk digunakan selama 5 hari ke depan. Sayang sekali, SIM Card yang saya incar yakni 2 Degrees tidak dijual di bandara Queenstown, akhirnya pilihan pun jatuh kepada Vodafone dengan harga 39 NZD mendapatkan paket data sebanyak 3GB sebulan. 

Setelah itu, kami menuju ke Commercial Pick up zone keluar bandara sekitar 50 meter ke arah kiri untuk dijemput oleh Apex Car Rental yang sudah kami booking sebelumnya via online seharga NZD 152 untuk 5 hari. Lokasi Apex Rental Car sangat amat dekat dari bandara Queenstown sehingga sesaat setelah dihubungi via telepon, mereka segera datang menjemput kami. Kami menyewa mobil Yaris selama di New Zealand. Karena diambil hari Senin pukul 2.45 dan dikembalikan hari Jumat di bandara Christchurch pukul 4 sore maka kami hanya dicharge biaya sewa selama 4 hari dan bukan 5 hari. 

Selama di Queenstown, kami menginap di Novotel yang letaknya sangat strategis di samping danau Wakatipu dan bisa keliling kota Queenstown dengan berjalan kaki. Acara kami hari ini adalah berjalan kaki menikmati kota Queenstown hingga malam hari karena matahari baru terbenam pukul 8 malam serta makan Fergburger yang super legendaris di Queenstown. Kami antri sekitar 15 menit untuk bisa menikmati burger ini. Hari pertama ini juga kami pakai untuk melakukan booking wahana yang kami nikmati esok hari seperti Skyline Gondola dan Shotover Jet.

4 Oktober 2016
Hari ini luar biasa. Paginya kami berkendara menuju Glenorchy dan mampir di Bennet's Lookout untuk menikmati pemandangan Remarkable. Pemandangan sepanjang berkendara menuju Glenorchy memang luar biasa, beberapa teman berkata bahkan melebihi berkendara menuju Milford Sound.
Siangnya kami berjalan kaki menuju stasiun Skyline Gondola dan menikmati makan siang sepuasnya di Stratosfere. Kami sangat puas dengan buffet lunch yang kami nikmati dengan aneka menunya. Sebelum makan siang, kami menyempatkan diri bermain Luge di area ini. It's amazing.. asik banget main luge sambil menikmati pemandangan luar biasa.

Pemandangan dari viewing deck Skyline

Sorenya, kami berjalan kaki lagi ke stasiun tempat bus membawa kami ke area Shotover Jet. Kami diputar 360 derajat sambil menaiki kapal ini.. kerenlah, pengalaman tak terlupakan. 

Malamnya, kami dinner di Flame bar & grill yang antriannya lebih parah daripada Fergburger. Jadi kami hanya reserve dan malamnya jam 9 kembali lagi untuk makan setelah mendapatkan sms. Ini makanan terbaik kami selama di Queenstown.

Ready, set, eatttt...


5 Oktober 2016
It's time to leave Queenstown. Jam 9 pagi kami checkout dan melanjutkan perjalanan ke Lake Tekapo. Tentunya sepanjang jalan kami berhenti melulu untuk photo stop di lake Hayes, makan salmon di Mount cook Alpine Salmon dengan pemandangan Lake Pukaki, New World supermarket hingga akhirnya berhasil tiba di Peppers Bluewater Resort, penginapan kami untuk hari itu. Ini salah satu hotel terbaik yang pernah saya datangi dengan pemandangan villa menghadap Lake Tekapo dan Mount Cook. It's amazing. Kamar kami 2 lantai dilengkapi dapur, kulkas, ruang menonton TV, lengkap dan kerennnn abiz termasuk kamar mandinya.
Pemandangan dari kamar hotel kami di Lake Tekapo

Sore hari jam 4 kami menuju Mt. John Observatory untuk bersantai di Astro Cafe dengan pemandangan super duper spektakuler dari atas sambil menikmati dessert di cafe ini. Again, it's amazing... Btw, untuk naik ke atas Mt. John Observatory ini, di tengah-tengah perjalanan, ada pungutan sebesar 5 NZD untuk terus naik hingga ke atas.

Malamnya, suami saya memutuskan untuk jalan kaki sendirian ke Church of Good Shepherd untuk stargazing. Saya memilih untuk berleha-leha menikmati kamar hotel kami.

6 Oktober 2016
Setelah breakfast di hotel, kami melanjutkan perjalanan menuju Christchurch. Pemandangan menuju Christchurch mirip seperti Auckland, didominasi padang rumput dipenuhi domba-domba. Agak membosankan hingga saya tertidur di perjalanan. Tiba di Christchurch siang hari, kami menuju Riccarton mall. Mall ini sangat ramai oleh pengunjung. Disini saya cukup banyak berbelanja baju kantor di beberapa toko yang sedang discount dan dipastikan bahwa harganya jauh lebih murah disana daripada di Jakarta.

Setelah puas berbelanja, kami menuju ke hotel kami di Ibis Christchurch. Di seberang hotel terdapat Hachi hachi ramen yang rasanya lumayan untuk ukuran lidah Asia. Di belakang hotel terdapat Restart mall/Container mall yang merupakan tujuan turis di Christchurch. Royal botanical Garden juga walking distance dari hotel ini.

7 Oktober 2016
Hari ini cuaca kurang bersahabat dan hujan berganti panas sepanjang hari. Kami memutuskan untuk berjalan-jalan di mall Riccarton (lagi), Royal Botanical Garden dan Hagley Park di saat cuaca cerah.

Tidak terasa, hari sudah sore dan kami menyempatkan diri mengunjungi Air Force One Museum sebelum mengembalikan mobil jam 4 sore dan diantar ke bandara oleh Apex Rental Car. Jam 6.30 pesawat kami kembali menuju Sydney.

Sekedar sharing, saya melakukan kesalahan besar dengan memborong madu di New Zealand. Ternyata madu merupakan barang yang dilarang dibawa ke Australia. Beruntung, saya berhasil melewati custom Sydney dengan selamat, tapi jangan ditiru ya perbuatan saya ini. Saya padahal sudah men-declare madu bawaan saya. Tapi petugas bandara Sydney mungkin kelamaan mendengar jenis barang apa saja yang saya declare sehingga belum selesai saya bicara hingga madu, saya sudah disuruh lewat.

Keseluruhan perjalanan di New Zealand ini buat saya luar biasa. Saya beberapa kali berkata kepada suami saya : "Tuhan pasti sedang sangat bahagia ketika menciptakan New Zealand"

Berlibur ke Sydney

Tulisan ini dibuat sehari setelah kepulangan saya dari Sydney jadi masih dalam kondisi holidayblues.. Anyway, let's back to the reality.

Seperti yang telah diceritakan pada postingan sebelumnya, liburan ke Sydney saya selipkan di sela-sela liburan ke New Zealand. Liburan ke Sydney dibagi menjadi 2x trip karena saya menggunakan visa transit multiple entry. Dengan visa ini, kita bisa mengunjungi Australia 2 x 72 jam dengan hanya membayar biaya administrasi saja, tanpa biaya visa. 

Liburan ini dilakukan bersama suami tercinta dalam rangka 10th anniversary kami jadi nuansanya jauh daripada backpacker ataupun irit-irit. Kami agak royal menghabiskan biaya untuk menginap di hotel-hotel bagus dalam liburan kali ini.

 30 September 2016
Pukul 8.05 malam, pesawat Qantas QF 42 terbang membawa kami ke Sydney. Pesawat sangat ontime dan sepanjang perjalanan kami disuguhi oleh entertainment dan makanan/minuman. Nilai saya untuk Qantas 9 dari 10. Overall sangat baik. 

1 Oktober 2016
Pukul 5.40 pagi kami tiba di Sydney airport. Keunggulan Sydney airport adalah bagasinya yang super duper cepat. Kami sama sekali tidak perlu menunggu untuk mengambil bagasi. Karena ada titipan dari kakak ipar berupa kue lapis, kering kentang dan teman-temannya, kami men-declare semua titipan. Anjing pelacak tidak berhasil mencium semua titipan sehingga kami dengan mudah dapat keluar dari custom.
Setelah keluar, kami langsung antri untuk membeli kartu Optus. Dengan kartu ini, kami dapat melakukan panggilan gratis ke seluruh nomor di Australia dengan harga 10 AUD selama 5 hari. Kenyataannya setelah kembali dari Australia seminggu kemudian, nomor ini masih dapat digunakan dengan aman. So, kesimpulannya Optus sangat recommended digunakan karena ramah terhadap kantong. 

Urusan SIM Card beres, kami segera keluar dari airport, belok ke kanan hingga ada tulisan coach/shuttle bus. Kami bertemu dengan supir dan bagian admin, melakukan tawar menawar untuk mengantar kami hingga ke depan hotel Ibis Sydney Kingstreet wentwharf. Awalnya mereka meminta 40 AUD untuk berdua, namun akhirnya deal di harga AUD 35. Tiba di hotel pukul 07.30, kami menitipkan koper dan segera menuju Hyde Park. Sebelumnya, kami membeli kartu OPAL di 7 Eleven seharga AUD 20 per kartu untuk berkeliling Sydney selama 2 hari. Berkeliling gak jelas di Hyde Park, tepat pukul 9 kami menuju Paddys Market untuk berburu oleh-oleh. Di atas paddys market ada mall yang namanya Mid City. Kami berburu barang-barang Smiggle titipan anak2 disini.

Dari Paddys Market, kami naik light trail menuju Darling Harbour dan makan di resto terkenal di Hurricane Grill. Hurricane Grill buka pukul 12 siang tapi orang sudah antri setengah jam sebelumnya. Makanannya adalah ribs dan steak yang mohon maaf tidak halal. Buat saya steak-nya tidak recommended dan pork ribs-nya sangat mantappppp... 

Karena suami saya tidak tidur semalaman di pesawat, selepas makan siang kami menuju ke hotel untuk check in dan tidur siang hingga jam 4 sore. Bangun tidur, kami segera bergegas menuju Circular Quay untuk menyusuri jalanan sepanjang Opera Sydney dan foto-foto dekat Mrs. Macquire Point. It's so beautiful..

Sydney Opera & Harbour Bridge dari Mrs. Macquire Point


Malamnya, kami makan di restoran yang juga legendaris di Pancake on The Rock. Antri sekitar 30 menit baru mendapat tempat duduk. Dari sini, sebetulnya kami berniat nonton kembang api gratis di Darling Harbour dengan naik feri. Sayang skali, terjadi tragedi salah naik feri sehingga kami entah menuju kemana. Akhirnya baru tiba di darling harbour jam 9.30 malam dan hanya pulang ke hotel dengan jalan kaki tanpa menikmati kembang api.

2 Oktober 2016 
Hari ini hari Minggu, hari dimana kita bisa memanfaatkan transportasi umum apapun di Sydney dengan hanya membayar maksimal 2,5 AUD. Kami pun memanfaatkan sisa OPAL card yang tinggal 5 AUD untuk PP ke Blue Mountain. Sarapan di Mc Donald dengan terburu-buru dekat stasiun Central, kami naik kereta jam 8.18 menuju Katoomba. Perjalanan ditempuh sekitar 2 jam. Setibanya di stasiun Katoomba, kami keluar stasiun, menuju ke arah Subway di depan hotel carrington. Di depan hotel ini, silahkan naik bus 686 menuju Echo Point. Echo Point adalah tempat viewing deck untuk menikmati pemandangan di Blue Mountain. Oh ya, bus 686 ini juga menggunakan Opal Card ya, dan karena batas maksimal pembayaran hanya 2,5 AUD di hari Minggu jadi itung2 kita bisa berkeliling naik bus ini secara gratis.

Dari Echo Point, kita naik bus 686 lagi menuju Scenic World. Karena musim liburan sekolah, antrian tiket Scenic World sangat panjang sehingga kami memutuskan untuk melakukan pembelian tiket via online dengan handphone. Dengan tiket online ini, kami dapat langsung masuk ke gedung dan mendapatkan gelang untuk unlimited pass keempat wahana di Scenic World yakni: Scenic Cableway, Scenic Skyway, Scenic Walkway dan Scenic Railway. Keempatnya punya sensasi sendiri dalam menjalaninya dan yeahhh.. we had fun in here.

Puas bermain, kami segera menaiki bus 686 (lagi) untuk kembali ke Katoomba Station menuju Central Station kemudian menuju hotel kami. Dari hotel, kami dijemput oleh kakak ipar yang sudah tinggal di Sydney selama 20 tahun. Kami makan ramen yang saya lupa namanya tapi enakkkk banget. Di food court ini juga ada cheese cake yang terkenal dengan antrian yang panjang melingkar bernama Uncle Tetsu. Kami juga ikutan mencobanya. Suami saya suka banget sama cheese cake ini.

Malamnya, kami menginap di rumah ipar saya dan diantar ke airport keesokan paginya untuk petualangan kami selanjutnya di New Zealand.